Friendship
21.47
Ketemu orang ini semacam takdir, ya begitu aja. Dimulai dari accidentaly dia pacaran sama sahabat-nya Teguh, satu kosan bareng, ah pokonya kaya … it just happens.
Mungkin klo kalian follow sosmed aku, kalian akan familiar sama Duwi, dia lagi dia lagi. Sebanyak apapun temen aku, klo mesti mention who’s the best aku akan jawab nama dia in many condition. Sejujurnya biarpun aku punya banyak “temen deket” , selalu ada gap dan awkward klo aku cuma berduaan dengan orang lain selain Duwi. Pada awalnya itu juga yang aku rasain saat awal main berdua Dina. Kaya …. duh ngapain lagi ya. Belum nemu click-nya aja. Terlebih Dina anaknya kalem dan baik banget. Tapi lama kelamaan, bisa blend gt aja. I do enjoy spending my time with her now.
To be honest, aku adalah orang yang super sensitive yang bisa merasakan : Oh ini orang gak suka sama aku kayanya (mostly everytime hahaha anaknya negative thinking dan gak pede-an) dan ada juga orang yang pertama ketemu langsung oh this people seems nice, kayanya gak malu jalan sama aku, dan gak terganggu sama kerempongan aku HAHA. And that's her. Even yes, we're in the some circle karena pacarnya dia adalah temen deketnya Teguh, aku bukan type orang yang "I have to get close with my boyfriend's friend" jadi klo gak cocok ya diem diem aja, klo cocok ya baru bisa deket banget. Bahkan bisa jadi akrab banget. Sebenernya bukan-nya gak mau mingle atau apa sih, itu dia anaknya harus diajakin, harus diramahin duluan baru mau open sama orang. Kare seceria apapun terlihat, dee down aku anaknya sangat gak pede-an dan takutnya ganggu aja.
Awal jalan, keliatan banget perbedaan kita. Preference sih. Dina yang anakanya natural banget sementara aku yang suka banget make-up. Dina yang anaknya casual, aku yang suka banget pake high heels dan dress. Dina yang anaknya baik, aku yang anaknya EDM- bgt #LAH hahahaha maksudnya kita beda banget deh. Cuma at the end, bukan Dina jadi ikut ikutan gaya aku atau kebalikannya jadi kita temenan deket, tapi kita belajar menghargai satu sama lain tanpa memaksakan apa yang kita suka. Itu yang paling penting. Kita cari tempat yang sama sama kita suka, kadang aku nemenin dia belanja kadang dia nemenin aku hunting spot-spot foto ketje.
Aku belajar temenan itu bukan pasrah nerima apa yang temen kita mau kemudian enek dan meledak, justru temen adalah orang yang bisa diajak sharing dan diskusi, orang yang tanpa diminta willing buat sesekali ngelakuin apa yang kita suka dan kemudian gantian, sebaliknya akan kita senengin. Sama Dina, aku bisa bilang aku gak suka sesuatu, atau nggak just like i talked with Duwi. Dan meskipun belum ada satu tahun kita deket, tapi aku sudah nyaman banget sama Dina. Terlalu romantis ya ? hahaha maksudnya, yah I like that girl. Tanpa mesti dikasih tau detail, she knows when I'am not okay.
I don’t know where we’re gonna be five years from now, but I pray to God we’re still in each other life. Happy Birthday sweet pie, thank you for showing up in my life.
0 komentar